Ritual wisuda bagi saya sungguh-sungguh membosankan. Mulai dari pakai toga, salaman dengan wakil rektor, maupun dipaksa tersenyum manis saat berfoto bersama Dekan. Semua menjemukan bagi saya. Meskipun menjemukan tetap saja kelulusan harus dirayakan. Sebagian orang mengisinya dengan berfoto banyak sekali untuk kemudian memenuhi album di jejaring sosialnya. Yang lain mengisinya dengan mentraktir teman-temannya. Saya dan seorang teman saya Depe punya cara lain.
Sebenarnya ide ini sedikit selo (dibaca: kurang kerjaan). Ide ini berawal dari kebosanan kita terhadap cara-cara merayakan wisuda yang itu-itu saja. Foto di studio, traktir teman, ataupun ritual lain yang menurut kami standar sekali. “Gw ada ide Pe, tapi rada kurang kerjaan sih,” kata saya pada Depe saat hendak gladi resik wisuda fakultas. “Anjir gan mantep tuh mantep,” jawab Depe saat saya beritahukan ide saya.
Oke akan saya ceritakan idenya. Sebenarnya ide saya amat sederhana. Tujuannya agar orang lain tahu saya dan Depe sudah diwisuda, namun bukan dalam konteks yang keren. Kita mau ngeledek kalau wisuda itu sebenarnya hal yang biasa saja dan malah bisa dibuat nyinyir. Maka kamipun mempermalukan diri kami sendiri melalui iklan di Koran, sekali lagi saya katakan melalui iklan di Koran.
Jadi kami akan memasang sebuah iklan baris di Koran paling populer se Yogyakarta yakni Kedaulatan Rakyat. Ada dua iklan yang kami pasang di Kedaulatan Rakyat hari ini (26/5), satu ditujukan untuk Depe dan satu lagi untuk saya pribadi. Iklan untuk Depe berbunyi, “Selamat Lulus untuk Mahasiswi yang Azeek-azeek aja: Dian Pawestri alias Depe. Semoga semakin azeek”. Sementara itu bunyi iklan untuk saya, “Selamat Lulus untuk Mahasiswa paling pangki: Ardi Wilda. Semoga makin pangki setiap hari. Amin!!”.
Jika anda menganggap kami kurang kerjaan maka tujuan kami berhasil. Kami hanya ingin merayakan kelulusan dengan cara yang lain. Sekali-sekali nyinyir dengan ritual kelulusan tak apa-apa bukan. Dan kami yakin dari 1500 wisudawan di UGM hanya kami berdua yang diberi ucapan selamat di koran. Katakan kami kurang kerjaan sekali lagi, tapi kami senang merayakan kelulusan seperti ini.
jiguuuurr…
memang menjadi biasa saja adalah dosa…
LikeLike
sepertinya saya akan mengamini hal ini we' lha piye, aku kebacut pangki je
LikeLike
sesuk nek gelem sing ukuran gede urunan wae
LikeLike
hwassyyuuuu…
kowe nek gang2 selo ngene mbok ngejak aku
LikeLike