Sidekick

Urip mung mampir ngejus

Bulan Mei sebentar lagi akan lewat, itu berarti program #31harimenulis yang saya gagas bersama dua orang teman lainnya akan segera berakhir. Jelas sedih rasanya harus meninggalkan kegiatan menulis setiap hari yang sebetulnya amat menyenangkan (walau terkadang sedikit dipaksakan). Kondisi ini kemudian membuat saya berpikir apalagi yang harus saya kerjakan dengan blog ini. Dan Tuhan memang selalu memiliki cara menuntun blog ini menuju arah yang lebih baik. 
Dua hari lalu saya pergi ke Gramedia Jalan Sudirman Yogyakarta untuk membeli komik Tintin. Saya hanya ingin mengulang kenangan membaca Tintin dan kebetulan salah satu edisi kesukaan saya terbit lagi yakni saat Tintin ke Tibet. Selesai membeli Tintin saya tertarik dengan buku Djenar Maesa Ayu yang baru berjudul, “1 Perempuan 14 Laki-Laki”. Saya pun memutuskan membeli buku tersebut tanpa pikir panjang. 
Ketika di rumah saya baru sadar kalau buku ini amat menarik. Djenar ternyata menulis empat belas cerpen bersama empat belas orang laki-laki dari mulai Agus Noor sampai penabuh drum Superman Is Dead, Jerinx. Di pengantarnya ia menulis bahwa buku ini sebagai cara untuk mengakali kebuntuannya dalam menulis fiksi. Ia pun mengajak beberapa laki-laki untuk menulis cerpen kolaborasi. 
Teknis pencipataan karya ini cukup sederhana namun menarik. Setiap cerpen ditulis Djenar bersama satu orang laki-laki secara bersamaan. Ia menulis di pengantarnya, “Saya terinspirasi untuk menulis kalimat pertama, ‘Di kafe itu, ia meneguk kenangan’. Setelah itu saya menyodorkan laptop ke arah Agus Noor untuk dibaca dan dilanjutkan. Demikian seterusnya.” Benar sekali, tiap cerpen di buku itu adalah hasil kolaborasi kalimat per kalimat (meski Djenar mengakui beberapa tidak per kalimat) antara Djenar dan seorang rekannya. Mengetahui hal itu saya langsung berucap, “Gila gila, gw harus coba cara nulis kaya gini.” 
Saya pun kemudian terinspirasi (baca: mencontek) metode yang dipakai Djenar untuk proyek saya di Bulan Juni. Saya menamakannya dengan “Sepuluh Kompilasi Bulan Juni”. Di bulan Juni saya akan mengajak sepuluh orang teman perempuan untuk menulis cerpen kolaborasi. Namun karena permasalahan teknis, maka ada beberapa hal yang saya rubah. Adapun teknisnya adalah sebagai berikut:
  1. Ini merupakan cerita pendek kolaborasi antara saya bersama sepuluh orang rekan perempuan
  2. Jika Djenar dalam setiap cerpennya menulis bergantian kalimat per kalimat. Maka karena letak geografis dan efisiensi saya merubah sedikit metode tersebut. Saya akan membagi cerpen dalam dua bagian kasar yakni opening dan ending. Jika saya menulis ending maka rekan saya menulis opening. Pun sebaliknya.
  3. Baik opening maupun ending minimal terdiri dari satu setengah halaman dan maksimal tiga halaman (spasi 1,5 dengan font standar). Misal saya menulis opening sebanyak tiga halaman. Maka rekan saya yang menulis ending minimal melanjutkannya dengan satu setengah halaman.
  4. Baik penulis opening maupun ending tak boleh merubah sedikit pun apa yang ditulis oleh penulis lainnya. Misal saya menulis opening mengenai pembunuhan anak kecil, karena rekan saya tidak tega maka ia mengganti tokoh yang dibunuh dengan orang yang sudah dewasa. Hal tersebut tidak boleh. Terima saja apa yang sudah ditulis saya/teman saya sebab disitulah tantangannya.
  5. Rekan yang saya undang boleh mengiyakan atau menolak ajakan ini. Namun saya sangat berharap agar menerima tantangan ini karena sudah saya pikirkan matang-matang sepuluh orang yang akan saya ajak berduet menulis.
Oke itu tadi peraturan teknis mengenai program “Sepuluh Kompilasi Bulan Juni”. Berikut ini adalah orang-orang yang saya undang beserta alasannya masing-masing.
  1. Ocha Mahar aka Muntah Gorgom
Ocha saya kenal sejak ia pertama kali masuk kuliah. Untuk kemudian di tahun-tahun berikutnya kami terpisah jarak dan waktu (lebay). Belakangan ini kami akrab kembali. Membaca blog Ocha saya sama sekali tak membayangkan bagaimana jika saya berkolaborasi dengannya. Bagaimana jika Simon and Garfunkel mengajak Iron Maiden bermain bersama, jelas itu hal yang aneh. Namun disitulah tantangannya. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Syafiatudina aka Dina Camen
Jika ditanya siapa penulis favorit saya di Komunikasi UGM saya hanya akan menjawab dua nama. Dian Pawestri alias Depe dan Dina Camen. Camen sangat jeli dan detail dalam segala hal. Saya selalu merasa inferior jika membaca tulisannya. Tulisan dia sangat apik, unik dan tentunya tak diragukan sangat menarik. Adalah sebuah kebanggaan jika bisa menulis bersama seorang Camen. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Baiq Nadia
Boleh jadi dia adalah penulis remaja terbaik di Komunikasi UGM. Jika anda merasa masa remaja anda kurang bahagia anda bisa berbincang dan membaca tulisan-tulisan Baiq Nadia, dijamin anda bakal kembali ke keceriaan masa remaja. Akan menarik rasanya membayangkan saya menulis sebuah cerita remaja. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Sumayya Baasir aka Cucum
Cucum adalah Wikipedia berjalan tentang segala hal. Mengutip kata Gorgom ia tahu banyak hal, mulai dari soal mobil sampai minuman Milo. Jujur saya selalu kagum dengan orang-orang yang banyak tahu mengenai segala sesuatu. Bayangkan siapa yang peduli masalah remeh temeh seputar Milo selain Cucum. Karena spesialisasinya tersebut maka saya merasa menulis bersama Cucum akan sangat menyenangkan. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Damar Wijayanti
Saya sebelumnya tak tahu dia penulis berbakat sebelum program #31harimenulis dilaksanakan. Yang saya tahu dia (hanya) ahli di bidang iklan. Dan saya terkejut ketika membaca tulisan-tulisan fiksinya, serasa begitu dekat dan sangat unik. Saya menyukai tulisan Damar sejak pertama kali membaca. Senang rasanya bila bisa menulis dan belajar bersama menulis fiksi bersama orang ini. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
Kelima orang diatas diharapkan menuliskan opening cerpen kolaborasi. Untuk kemudian saya meneruskan menutup cerpen tersebut
  1. Andrea
Ini dia calon travel writer handal jika saja ia menyadarinya. Senang traveling, detail dan melodramatis adalah paduan mantap menjadi seorang travel writer yang mumpuni. Saya senang sekali membaca blog-blognya kecuali bagian soal ekspektasi (maaf Ndre, gw bisa aja berdebat soal ini tapi gw males). Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Dila Dildol
Dildol adalah pisau bermata dua. Dia handal menulis cerita remaja yang sangat lucu nan unik. Namun disatu sisi pengalamannya sebagai seorang pemimpin redaksi di pers kampus membuat tulisannya lugas dan bernas seperti SKKK UGM. Tulisan Dildol selalu membuat saya tersenyum tiap kali membacanya. Meski penuh canda sebenarnya ada (silakan tarik nafas karena anda akan muak mendengar kata ini) “pesan moral” di dalamnya. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Sarah Karinda
Orang ini pernah saya nobatkan sebagai Best Stranger dalam Multiply Award tahun 2010. Best Stranger adalah orang yang berhasil membuat saya kagum karena banyak hal. Salah satu yang membuat saya kagum dengan Sarah adalah tulisan di blog Sarah. Nama blognya kotakpermenkaret, sesuai dengan gaya tulisannya yang manis nan lentur. Membayangkan berduet menulis dengan Sarah seperti membayangkan Gadis Berkerudung Merah terjebak dalam Gedung DPR. Pastinya akan aneh, wagu tapi selalu menarik untuk ditunggu. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Intan Reza aka Pacarnya Imam Solihin
Melihat Intan dan Imam membuat saya selalu senang. Yang satu sosok kakak yang bijak yang satu lagi selalu punya mimpi berserak mengenai banyak hal pada dunia anak-anak. Jikalau ada satu penulis cerita anak yang bisa muncul dari Komunikasi UGM bisa jadi itu adalah Intan Reza. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
  1. Mbak Nisa
Di kumpulan cerpennya Djenar mengajak satu orang yang ia tidak kenal secara personal untuk menulis bersama, dan orang itu adalah Jerinx SID. Alasannya sederhana, karena Djenar jatuh cinta pada tulisan-tulisan Jerinx. Saya pun mencoba menggunakan metode Djenar, saya mengajak Mbak Nisa yang sebenarnya secara personal tidak saya kenal-kenal amat. Namun membaca tulisannya di #31harimenulis sebagai penulis tamu membuat saya merasa menarik jika berkolaborasi dengannya. Seperti Dina Camen nampaknya ia sosok yang detail dan senang mengamati banyak hal, sehingga akan sangat menyenangkan jika bisa menulis bersama. Dengan rasa hormat saya mengajak anda menulis bersama.
List 6-10 diharapkan menuliskan ending dari cerpen kolaborasi ini. Saya akan membuat opening dan kelima orang diatas akan membuat endingnya.
Undangan ini bersifat tak memaksa, jika teman-teman mau ikut berkolaborasi menulis tentu akan sangat menyenangkan. Jikalau merasa keberatan juga tak apa-apa. Senang bisa mengundang sepuluh penulis favorit saya dalam proyek iseng nan sederhana ini. Semoga proyek “Sepuluh Kompilasi Bulan Juni” berjalan lancar.

5 thoughts on “Sepuluh Kompilasi Bulan Juni

  1. Andrea says:

    Ekspektasi ya? Tetep ya bo!

    Like

  2. Ardi Wilda says:

    tetep ndre, apalagi abis baca sms random lo *nyetel lagu emo langsung* hahaha

    Like

  3. wah mas, mau gabung dung :p *nyeletuk, mau deh jadi yg ke-11, eh.. 😛

    Like

  4. Ardi Wilda says:

    waduh maaf natia ini undangan tertutup, kamu buat sendiri aja, 1 perempuan 10 lelaki mungkin? hehe selamat nulis ya

    Like

  5. Komik Kreasi says:

    asiiiik….

    Like

Leave a reply to Komik Kreasi Cancel reply