Sidekick

Urip mung mampir ngejus

Pesan saya sebelum anda meneruskan membaca ini satu saja. Jika anda bukan teman akrab saya lebih baik tutup halaman ini dan pergi tidur. Kenapa? Sebab postingan ini akan membuat anda berpikir setidaknya tiga hal tentang saya. Pertama, kurang kerjaan. Kedua, mengasihani saya. Dan ketiga, anda tak akan mau membuka blog ini lagi. Jadi jika anda meneruskan membaca ini berjanjilah tidak memikirkan ketiga hal tersebut.

Satu lagi, ini adalah postingan revisi atas tipe istri idaman saya yang pernah saya posting di blog saya yang lama. Pada blog saya yang lama tersebutlah tipe wanita idaman saya seperti ini: berkaos polos, berkuncir kuda, suka minum fanta, selera musiknya sejenis Club 8 dan bersepatu kanvas. Namun usia memang merubah segalanya termasuk tipe wanita idaman saya. Pada postingan ini saya akan menceritakan tipe istri idaman saya.

Ada tiga hal besar yang menjadi kunci penting calon istri idaman saya, oke di titik ini anda boleh menutup blog ini sambil berkata, “Kaya laku aja nih orang”. Tak apa-apa saya rela kok. Ketiga hal besar itu antara lain. Pertama, ia seorang arsitek atau minimal paham arsitek. Kedua, ia suka Klub Everton. Dan yang terakhir, ia suka Kadir Doyok.

Teman akrab saya yakni Cucum dan Gorgom pernah berkata, “Opo yo ono wedok koyo ngono (Apa ya ada wanita seperti itu),” ujar mereka pesimis. Tapi saya yakin selalu ada celah mencari cinta, seperti ketika Ari Wibowo mendekati Lulu Tobing di Tersanjung. Setelah ini saya akan jelaskan alasan saya mengapa tiga hal itu penting.

Arsitek. Kenapa arsitek? Kenapa bukan tukang bakpau? Alasannya sederhana, karena arsitek adalah kajian yang menarik bagi saya. Ada dua tokoh arsitektur yang saya suka yakni Maya Lin dan Tadao Ando. Maya Lin adalah arsitek yang membuat Vietnam Memorial War, saat membuat itu ia sama sekali tidak bertanya pada veteran perang Vietnam. Ia merasa memori hanya menghancurkan apa yang ada di depan. Saya merasa membangun relasi seperti membangun Vietnam Memorial War, sehingga perlu seorang arsitek untuk membangunnya, kampret saya curhat.

Tak hanya karena alasan itu. Menurut saya seorang arsitek akan membuat hari-hari anda tak membosankan. “I believe that the way people live can be directed a little by architecture,” kata Tadao Ando. Saya setuju dengannya. Membayangkan mengitari kota dan perkampungan sambil melihat rumah-rumah di dalamnya serta membincangkan pola masyarakat yang hidup di situ. Ah itu menurut saya sangat romantis. “Sayang, kenapa ya mulai banyak rumah di desa itu yang dipagar?”. “Iya ya, padahal di cluster sistem pagar justru ditinggalin, yang punya duit justru pingin merakyat, aneh ya?”. Katakan saya aneh, tapi perbincangan itu menurut saya romantis. Dan itu hanya bisa terjadi dengan orang yang senang arsitektur. Satu lagi, arsitek biasanya tulisannya ciamik, Romo Mangun sampai Avianti Armand membuktikannya. Oke saya naïf, kalau anda tak tahan silakan tutup halaman ini.

Everton. Kenapa Everton? Kenapa bukan Chelsea atau para penganut YNWA? Alasannya sedikit tidak nyambung namun nyambung, oke ada kontradiksi di sini, mari saya jelaskan. Saya tak suka orang yang selalu disorot lampu, saya suka sidekick. MU, Liverpool, Arsenal, atau Chelsea selalu disorot lampu. Saya tak suka calon istri seperti itu. Buat saya klub sidekick selalu menarik. Jauh dari sorotan lampu tapi punya sesuatu yang membuat kita jatuh cinta. Everton, Villa, ataupun La Coruna misalnya. Secara pribadi saya pendukung Lazio serta Spurs era Anderton dan Ginola. Namun saya menganggap seksi orang yang mengidolai Everton, jadi saya suka orang yang suka Everton, bukan Everton-nya.

Fakta juga membuktikan orang yang mengidolai klub sidekick biasanya punya karya yang tidak biasa. Ugo Melbi adalah seorang penggemar Everton, Risky Summerbee seorang maniak Aston Villa, tukang burger langganan saya dulu mencintai La Coruna era Tristan setengah mati. Coba bayangkan perbincangan ini, “Jelek, nobar dimana kita?” “Enggak tahu nih, kafe asoy dipake nobar MU, kafe cihuy dipake nobar Liverpool, kita muter-muter dulu aja cari tempat nobar.” Lalu kami berdua berputar mengendarai Supra X (oke bagian Supra X tidak romantis) keliling kota. Dan akhirnya tiba di sebuah kafe “indie bal-balan” yang menyiarkan Everton, hanya ada segelintir orang di sana. Kami menyalami mereka dan berjanji akan kembali nonton di saat Everton kembali main entah di kafe mana. Menurut saya itu romantis, aneh ya saya? Biarlah yang penting calon istri saya kelak seorang sidekick.

Kadir Doyok. Kenapa Kadir Doyok? Kenapa bukan Harold and Kumar? Jawabannya karena Kadir Doyok membumi, sangat membumi. Buat saya wanita yang paham logika lawakan Kadir Doyok itu keren. Sebab logika lawakan mereka sangat sederhana. Memahami lawakan mereka berarti wanita ini simpel dan tidak neko-neko. “Wah mas bohongin saya nih katanya radionya merk Sony, ini kok kata penyiarnya Radio Republik Indonesia,” protes seorang buta pada Kadir. Lalu Kadir menyorongkan mik dan bilang, “Selamat datang di Radio Republik Sony!” Itu lawakan yang sangat epic menurut saya. Sederhana dan butuh logika rakyat untuk memahaminya.

Bukannya anti stand up comedy tapi otak saya tidak sampai dengan lawakan stand up comedy. Lagipula biasanya stand up yang paham hanya kelas menengah. Saya mau sih jadi kelas menengah tapi duitnya yang tidak cukup. Wanita penyuka Kadir Doyok berarti punya pemahaman akar rumput yang bagus. Tahu bagaimana berhadapan di segala medan. Coba cek perbincangan ini misalnya. “Eh mau jalan-jalan nih, kemana ya asyiknya?” “Lagi gak ada duit nih, nyari VCD Kadir Doyok aja yuk di Kampung Melayu, pulangnya makan di nasi goreng depan Apotik Jatinegara.” Nah itu juga romantis menurut saya. Pokoknya apapun yang random bagi saya romantis lah. Dari Kadir Doyok turun ke hati.

Oke saya yakin anda sudah menutup halaman ini, tak apalah saya bermonolog sendiri. Saya juga orang normal yang percaya tiga kriteria ini dalam satu sosok perempuan sebenarnya mustahil. Maka dari itu saya hanya iseng menuliskan calon istri idaman versi saya. Intisarinya sih saya mau calon istri saya orang yang simpel dan suka Tamiya 4WD, loh tambah kriteria lagi malahan. Sudahlah lupakan saja racauan saya ini.

*Postingan ini ditujukan untuk Cucum dan Ocha yang menantang saya menuliskan calon istri idaman. Saya sudah menjawab tantangan kalian. Utang saya lunas Nak, camkan itu!

7 thoughts on “Istri Idaman

  1. haha, saya bahkan belum pernah menulis seperti apa calon suami idaman saya. bahkan membicarakan menikah seperti sedang mencoba merayu diri sendiri agar tidak bermimpi mati muda lagi.

    Like

  2. sumayyabasir says:

    lah itu mana syarat “menyukai Natalie Imbruglia” dan “bisa menenangkan anak kecil yang sedang menangis”? Terus itu yang poin main Tamiya 4WD harusnya dijelaskan lebih lanjut dong we. Ah piye sih…aku dan Gorgom menuntut revisi #prek

    Pokokmen revisi!

    Like

  3. Ardi Wilda says:

    Ya sekali-kali coba dituliskan suami idamannya 😀

    Like

  4. Ardi Wilda says:

    Cum, tiga kriteria ini aja membuat waktu nikahku bisa mundur beberapa tahun. Apalagi kalo tambah kriteria lagi, isoh ora nikah-nikah aku Cum 😦

    Like

  5. rocky says:

    numpang lewat bang, smg cpt dapet! *apikan to komenku :))

    Like

  6. nah sudah itu saya tuliskan mas, silahkan dibaca kalau dirasa memberi manfaat..

    Like

  7. andin says:

    senang membaca salah satu kriteria istri idaman adalah arsitek :))
    hahaha tapi saya nggak suka Everton kok mas 😉

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: