Flaneur [Teaser] from ardiwilda on Vimeo.
Saya seringkali berpikir apa yang bisa saya lakukan dengan sepeda kesayangan Si Aaron Ralston. Bagi saya, Aaron adalah teman terdekat. Bila sedang bersepeda itu tandanya saya sedang ingin menikmati kesendirian sambil menikmati jalanan ibukota. Aaron adalah sahabat yang menyenangkan sejak kuliah dulu.
Saya juga sering sedih dan takjub melihat bagaimana kota berubah dan berkembang. Pohon-pohon di Jalan Sudirman misalnya kini raib karena pembangunan transportasi massal. Cerita demikian terjadi pada beberapa tempat. Kota adalah wajah kita, kota yang berubah adalah cerminan diri kita yang berubah.
Saya dan Aaron adalah saksi kecil perubahan kota ini. Dalam perjalanan-perjalanan singkat dengan Aaron kami jadi stranger pada kota ini. Tapi di satu sisi kami merasa memiliki kota ini. Roda Aaron terlalu sering menjamah jalanan kota untuk dikatakan turis. Kami adalah flaneur kota, yang melihat dan mengamati kota dengan jarak tertentu.
Flaneuradalah sebuah upaya merekam kota dengan sederhana bersama Aaron. Kami jelas tak bisa melakukan apa-apa ketika kota ini berubah. Yang bisa kami lakukan hanya merekamnya. Merekam jejak-jejak kota saat ini. Saya dan Aaron percaya flaneur adalah sebuah upaya kita mencintai kota Jakarta. Sebuah kota yang katanya kejam, tapi saya percaya ini kota paling romantis yang pernah ada. Lewat inisiatif flaneur saya berusaha mencintai kota ini lebih dalam.