Sidekick

Urip mung mampir ngejus

Bagaimana jika sahabat terdekatmu memelukmu sangat erat sebelum ia meninggalkan dunia untuk selamanya? Ini kisah Bima yang berupaya menyembuhkan luka menahun dengan sebuah lagu dari Perunggu. Pagi empat tahun lalu ada kejadian tak biasa di kamar Bima. Nabiel, sahabat karibnya membangunkan Bima berulang kali. Bima tak menggubris, ia berupaya meneruskan tidurnya karena baru terlelap dini …

Continue reading

Setelah ibu meninggal, saya memandang hidup dengan cara yang sangat berbeda. Tulisan ini adalah upaya saya untuk mencintai lagi kehidupan, walau tanpa ibu. Sepanjang hidup, ini adalah tulisan yang paling saya takuti. “Bagaimana jika saya harus berpisah dengan ibu?” Butuh waktu lama untuk sekadar berani memulai tulisan ini. Ada air mata yang terus saya lawan …

Continue reading

Saya memahami bapak ketika ia melepaskan identitasnya sebagai bapak. Ketika ia menunjukkan bahwa tak apa menjadi rapuh. Magrib beberapa hari lalu jadi salah satu hari terberat saya. Kondisi ibu menurun drastis. Pihak rumah sakit menyodorkan sebuah surat yang perlu saya tanda tangani. Isinya kurang lebih sebuah pernyataan bahwa keluarga setuju jika terjadi hal terburuk pada …

Continue reading

Bagaimana jika keluarga bukanlah unit terkecil, melainkan unit terkompleks dalam masyarakat? Beberapa narasumber sekadar penting untuk menyelesaikan tulisan, hanya sedikit yang bisa mengubah pemikiran. Ardi Yunanto adalah salah satunya. Saya selalu ingat wawancara dengan Ardi yang kala itu menjadi pemimpin umum Majalah Bung! Ia sosok alternatif bagi saya yang saat itu masih berada di usia …

Continue reading

Ada tulisan yang hanya bisa selesai dengan melawan air mata, tulisan ini salah satunya. Saya akan selalu ingat perasaan di malam itu. Rasa yang tiba-tiba muncul ketika pasangan saya melewati pintu imigrasi dan tak lagi terlihat. Perasaan yang baru pertama kali saya rasakan. Saya tak tahu bagaimana menggambarkan perasaan itu. Perasaan yang akan terus saya …

Continue reading

Pameo lama mengatakan, mereka yang paling ceria adalah sosok yang menyimpan banyak duka. Budi Warsito mungkin mengamininya.   Mas Budi, begitu saya biasa menyapa Budi Warsito, adalah sosok yang sulit digambarkan dengan kata sifat. Saya pertama kali bertemu dengannya lebih dari satu dekade silam saat duduk di bangku kuliah. Saat itu, saya menjadi muridnya dalam …

Continue reading

Saya menduga, cara sederhana mengenang Romo Mangun adalah dengan bertanya ulang makna “ketokohan”. Ia baru bangun tidur saat saya mengunjungi hunian sementaranya. Matanya sedikit merah sisa kantuk semalam, rambutnya belum rapi tersisir. Ia pamit untuk mandi terlebih dahulu sebelum menemani saya berkeliling kampung. “Kalo libur, Topaz bangunnya emang rada siangan,” ujar ibunya mencoba memecah keheningan …

Continue reading

Yang paling menyebalkan saat beranjak tua adalah melihat ibu terus menua.    “Ibu diboncengin aja Le, gak apa-apa kok.” Bagi banyak orang mungkin ucapan itu sederhana, bagi saya ucapan itu mengubah banyak hal. Ibu tidak pernah mempercayakan saya memboncenginya naik motor. Ia hanya percaya diboncengi oleh bapak atau kedua kakak saya. Baginya, saya tetaplah seorang …

Continue reading

Setiap muncul masalah dari yang tersisih, pernahkah kita memulainya dengan bertanya: Kenapa?    Usia anak itu mungkin baru menginjak 9 tahun. Bersama lima orang temannya ia berlari di tengah-tengah Taman Pemakaman Umum (TPU) Petamburan. Badannya yang bongsor membuatnya menonjol di kelompoknya, ibarat sebuah band mungkin ia yang akan jadi front girl.   Saya alpa tak …

Continue reading

Cerita memilih pasangan sering dianggap sebagai sesuatu yang picisan. Padahal konteks yang melingkupinya kaya dengan cerita.    Salah satu pekerjaan yang membuat saya banyak belajar adalah saat menjadi penulis kontak jodoh daring (online dating). Pekerjaan itu sebenarnya sederhana, saya menulis tips dalam menjalin hubungan dan menarasikan hasil tes kepribadian seseorang yang ingin mencari pasangan. Narasi …

Continue reading