Setengah abad yang lalu Indonesian Observer memuat sebuah pertanyaan menarik, “Bisakah sebuah gedung berwajah ultramodern mencerminkan Indonesia yang asli?” Pertanyaan itu muncul pada 17 November 1962, tiga bulan pasca peresmian Hotel Indonesia (HI). Saya membayangkan pertanyaan terebut dalam konteks kekinian. Bila ada momen paling penting saat ini, bisa jadi adalah Pilpres. Maka pertanyaan itu …